Artikel

Medicastore

Informasi Penyakit

Demam Rematik

VIDYA HARTIANSYAH
10 November 2023
Demam Rematik

Demam Rematik

VIDYA HARTIANSYAH
10 November 2023

Demam rematik adalah peradangan pada berbagai sistem organ tubuh, terutama persendian (artritis) dan jantung (karditis), akibat komplikasi infeksi streptokokus pada tenggorokan.


Penyebab Demam rematik

Penyebab Demam Rematik

Demam rematik dapat terjadi setelah infeksi tenggorokan karena bakteri streptococcus grup A. Bakteri ini menyebabkan penyakit strep throat. Infeksi streptococcus grup A di kulit atau bagian tubuh lainnya jarang mencetuskan demam rematik.

Kaitan antara infeksi streptococcus dan demam rematik tidak jelas. Bakteri tampaknya mengecoh sistem kekebalan tubuh sehingga menyerang jaringan tubuh yang sehat, terutama jantung, sendi, kulit dan sistem saraf. Kesalahan reaksi sistem imun ini menyebabkan pembengkakan jaringan (peradangan).

Bila seseorang terkena strep throat berulang atau tidak diobati dengan baik, dapat terjadi demam rematik.


Gejala Demam rematik

Gejala Demam Rematik

Gejala-gejala demam rematik bervariasi, tergantung pada bagian tubuh yang mengalami peradangan. Biasanya gejala timbul beberapa minggu setelah nyeri tenggorokan menghilang.

Gejala yang paling sering terjadi pada demam rematik adalah:

  • Nyeri persendian (artritis)
  • Nyeri dada atau berdebar-debar karena peradangan jantung
  • Renjatan diluar kesadaran (corea Sydenham)
  • Ruam kulit (eritema marginatum)
  • Benjolan di bawah kulit
  • Demam

Gejala awal yang paling sering ditemukan adalah nyeri persendian dan demam. Persendian bisa tampak merah, hangat, membengkak, dan mungkin terdapat cairan. Sendi-sendi yang paling sering terkena adalah sendi pergelangan kaki, lutut, siku dan pergelangan tangan; kadang peradangan juga mengenai bahu, pinggul dan persendian kecil di tangan dan kaki. Demam timbul secara tiba-tiba dan bersamaan dengan timbulnya nyeri persendian; demam bersifat hilang timbul.

Sebagian anak dengan peradangan jantung tidak memiliki gejala, dan riwayat peradangan diketahui bertahun-tahun setelah ditemukan adanya kerusakan pada jantung. Sebagian anak merasa jantung berdetak dengan cepat atau nyeri dada akibat peradangan pada lapisan yang meliputi jantung. Bisa terjadi gagal jantung, dengan gejala seperti kelelahan, sesak nafas, dan batuk. Peradangan jantung menghilang secara bertahap, biasanya dalam waktu 5 bulan, tetapi bisa juga menyebabkan kerusakan permanen pada katup jantung, dimana bisa terjadi kebocoran atau penyempitan pada katup jantung.

Korea Sydenham timbul secara bertahap dan bisa semakin memberat dalam waktu satu bulan. Anak memperlihatkan gerakan-gerakan yang cepat dan tidak bertujuan, yang menghilang selama tidur. Gerakan tersebut melibatkan setiap otot kecuali otot mata. Wajah anak seringkali tampak menyeringai. Pada kasus yang ringan anak tampak kaku dan sedikit kesulitan untuk berpakaian dan makan. Pada kasus yang berat, anak sering melakukan hal-hal yang dapat melukai dirinya sendiri (memukul-mukul lengan atau tungkainya sendiri). Korea biasanya berlangsung selama 4-8 bulan.

Pada saat gejala lainnya menghilang, timbul ruam datar dengan pinggiran yang bergelombang dan tidak terasa nyeri. Ruam ini berlangsung singkat, kadang kurang dari 24 jam. Pada anak dengan peradangan jantung biasanya ditemukan benjolan kecil dibawah kulitnya. Nodul ini biasanya tidak terasa nyeri dan akan menghilang dengan sendirinya. Kadang anak mengalami nyeri perut yang hebat dan nafsu makannya berkurang.


Kapan Harus ke Dokter?

Segera bawa anak atau periksakan diri ke dokter bila ada tanda atau gejala berikut ini:

  • Sakit tenggorokan yang muncul tiba-tiba
  • Nyeri menelan
  • Demam
  • Sakit kepala
  • Sakit perut, mual dan muntah

Diagnosis Demam rematik

Diagnosis Demam Rematik

Diagnosis didasarkan dari gejala-gejala yang ada dan hasil pemeriksaan fisik, dimana bisa ditemukan adanya bunyi jantung yang abnormal (murmur). Pemeriksaan penunjang yang bisa dilakukan antara lain : pemeriksaan darah, EKG, dan ekokardiografi.


Penanganan Demam rematik

Pengobatan Demam Rematik

Pengobatan demam rematik memiliki 3 tujuan:

  • Menyembuhkan infeksi streptokokus dan mencegah kekambuhan. Penisilin atau antibiotik lainnya biasanya diresepkan untuk mengobati bakteri streptococcus.

    Setelah pengobatan dengan antibiotik yang pertama selesa, dokter biasanya akan meresepkan rangkaian antibiotik berikutnya untuk mencegah kekambuhan demam rematik. Terapi pencegahan biasanya akan berlanjut hingga usia 21 tahun atau sampai anak selesai pengobatan setidaknya lima tahun.

    Orang yang mengalami peradangan jantung saat demam rematik dapat memerlukan antibiotik pencegahan selama 10 tahun atau lebih.

  • Mengurangi peradangan, terutama pada persendian dan jantung. Aspirin atau naproxen dapat membantu mengurangi peradangan, demam dan nyeri. Jika gejala berat atau anak tidak membaik dengan obat-obatan anti radang, kortikosteroid mungkin akan diresepkan. Jangan berikan aspirin kepada anak kecuali dianjurkan oleh dokter.
  • Membatasi aktivitas fisik yang dapat memperberat organ yang meradang.

Jika terjadi infeksi streptokokus (misalnya strep throat), maka perlu diberikan antibiotik untuk waktu tertentu. Demikian juga untuk anak yang menderita demam rematik, antibiotik diberikan untuk menghilangkan infeksi yang tersisa.

Anak harus menjalani tirah baring. Aktivitas harus dibatasi untuk menghindari stres pada sendi yang meradang. Jika jantung juga meradang, anak harus lebih banyak menjalani tirah baring.

Jika terjadi kerusakan katup jantung, maka sepanjang hidupnya penderita akan memiliki risiko menderita infeksi katup jantung. Anak-anak yang mengalami kerusakan katup jantung harus selalu mengkonsumsi antibiotik sebelum menjalani setiap jenis pembedahan, termasuk pencabutan gigi.


Komplikasi Demam Rematik

Peradangan karena demam rematik dapat berlangsung selama beberapa minggu hingga bulan. Pada sebagian orang, peradangan dapat menyebabkan komplikasi jangka panjang.

Satu komplikasi demam rematik adalah kerusakan jantung permanen (penyakit jantung rematik). Penyakit jantung rematik biasanya terjadi setelah beberapa tahun hingga beberapa dekade setelah penyakit awal.

Akan tetapi, demam rematik berat dapat mulai merusak katup jantung saat anak masih memiliki gejala infeksi. Kerusakan paling sering terjadi di katup mitral, tetapi katup yang lain juga dapat terkena.

Demam rematik dapat menyebabkan kerusakan jantung berikut:

  • Penyempitan katup jantung (stenosis katup), yang akan mengurangi aliran darah.
  • Kebocoran katup jantung (regurgitasi katup), di mana aliran darah kembali melalui katup.
  • Kerusakan otot jantung. Peradangan berkaitan dengan demam rematik dapat melemahkan otot jantung, yang mempengaruhi kemampuan jantung memompa.

Kerusakan katup jantung atau jaringan jantung lainnya dapat menyebabkan denyut jantung yang tidak teratur (fibrilasi atrium) atua gagal jantung di kemudian hari.


Prognosis Demam Rematik

Bila diagnosis tepat dan segera ditangani, kerusakan permanen dapat dicegah. Komplikasi berat jarang terjadi, bila ada, akan mengenai jantung, sendi, sistem saraf atau kulit.

Demam rematik dapat kembali atau menjadi masalah yang serius. Pada sebagian kasus, demam rematik dapat menyebabkan komplikasi serius atau mengancam nyawa. Anak mungkin akan memerlukan pemeriksaan teratur untuk kesehatan jangka panjang.


Dokter Spesialis

Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.


Pencegahan Demam Rematik

Cara terbaik untuk mencegah demam rematik adalah pengobatan antibiotik lengkap pada setiap infeksi streptokokus pada tenggorokan dan asupan gizi yang baik.


Referensi

Referensi:

  • Rheumatic Fever. my.clevelandclinic.org. 2023.
  • Rheumatic Fever. www.mayoclinic.org. 2022.
  • W, Geoffery A. Rheumatic Fever. Merck Manual Home Health Handbook. 2006.

Diperbarui 9 November 2023