Isoprinosine (Methisoprinol): Obat Antivirus yang Ampuh Melawan Virus dengan Efektif

Isoprinosine adalah obat khusus antivirus dengan kandungan utama Methisoprinol untuk mengatasi infeksi. Cara kerjanya cepat dan efektif.

Virus merupakan salah satu penyebab penyakit yang mudah menular. Penangan dengan menggunakan obat yang tepat dapat segera menyembuhkan. Namun jika salah, penyebarannya juga cepat.

Obat Antivirus Isoprinosine

Obat antivirus Isoprinosine

Penyakit yang disebabkan oleh virus harus ditangani dengan benar. Salah dalam pemberian dosis justru membuatnya kebal terhadap antivirus. Jenis yang banyak direkomendasikan adalah Isoprinosine.

Konsumsi Isoprinosine harus dengan resep dokter setelah dilakukan pemeriksaan terhadap gejala dan macam penyakit. Penggunaan yang sembarangan dapat berakibat fatal dan proses penyembuhan lebih sulit.

Deskripsi Isoprinosine

Obat yang juga dikenal dengan nama Methisoprinol ini bekerja sebagai antivirus dengan cara meningkatkan kekebalan tubuh. Disamping itu juga menghambat pertumbuhan virus sehingga tidak cepat menyebar.

Mekanisme kerja Isoprinosine meningkatkan kondisi pasien dengan menstimulasi proses imun. Sel menjadi mediator untuk melawan infeksi dalam tubuh. Dengan dua proses kerja ini maka proses penyembuhan bisa lebih cepat.

Proses imun dari Limfosit yang meningkat akan mengganggu protein seluler dan sintesa asam nukleat pada virus. Jenis infeksi yang bisa disembuhkan diantaranya: Herpes Simplex, Genital Warts dan Sclerosing.

Isoprinosine tersedia dalam dua jenis, yaitu tablet dan sirup. Tablet mengandung Methisoprinol 500 mg. sedangkan yang berbentuk sirup dalam kemasan botol mengandung 25 mg/5ml Methisoprinol.

Cara Penggunaan

Pada setiap label dan kemasan Isoprinosine terdapat petunjuk penggunaan. Konsumsi obat sesuai keterangan tersebut. Jangan menambah atau mengurangi dosis karena justru berakibat negatif terhadap perkembangan virus.

Agar Isoprinosine bekerja maksimal, gunakan sesuai petunjuk dokter secara teratur. Penggunaan obat harus dilakukan selama beberapa hari. Buatlah pengingat sehingga dapat meminumnya pada jam yang sama.

Konsumsi obat secara berlebih atau kurang dari dosis dapat membuat virus terus berkembang biak. Infeksi lanjutan bisa terjadi dan untuk mengatasinya lebih sulit.

Dosis

Meski di dalam label atau kemasan terdapat informasi penggunaan, namun selalu tanyakan pada dokter dan apoteker sebelum mengkonsumsinya. Dosis untuk dewasa dan anak-anak bisa jadi berbeda. Perhatikan hal tersebut agar tidak keliru.

Dewasa

  • Rata-rata penggunaan Isoprinosine untuk orang dewasa adalah 50 mg/kgBB/hari, 3-4 kali ketika pasien sadar.
  • Pada infeksi berat atau fase akut: 100 mg/kg/hari, 4-6 terbagi.
  • Penggunaan obat biasanya dalam durasi 7-10 hari. Meski gejala sudah hilang terus gunakan sampai minimal 2 hari setelahnya.
  • Dosis di atas merupakan saran dalam kondisi umum. Penggunaan secara spesifik tergantung usia, kondis infeksi, respon terhadap obat dan keadaan pasien. Pada beberapa kondisi khusus, sebaiknya konsultasi ke dokter.
  • Obat ini tidak bereaksi terhadap penyakit akibat jamur dan bakteri, jadi untuk mengatasi virus. Sifat virus dapat resisten terhadap antivirus, menyebabkan pengobatan berikutnya lebih sulit. Gunakan obat sesuai anjuran dokter.

Anak-anak

Untuk penggunaan pada anak-anak, konsultasikan dengan dokter terlebih dulu. Isoprinosine adalah obat dengan spesifikasi khusus, tidak boleh menggunakannya secara sembarangan. Hati-hati terhadap kontraindikasi yang mungkin terjadi.

Cara Penyimpanan

Masing-masing obat mempunyai cara penyimpanan yang mungkin berbeda. Sebaiknya  menyimpan Isoprinosine di suhu ruang, tidak terkena sinar matahari langsung. Jangan bekukan obat, baik yang dalam bentuk sirup maupun tablet.

Perhatikan penyimpanan obat yang tertera pada label dan kemasan. Jauhkan dari jangkauan anak-anak. Jangan masukkan ke dalam kloset atau toilet. Bila masa berlaku habis atau sudah tidak digunakan, buang dengan benar.

Penanganan limbah obat harus dilakukan dengan benar sehingga tidak mencemari lingkungan. Komposisi zat yang masih aktif ketika dibuang dapat bereaksi dengan lingkungan sehingga mempengaruhi organisme.

Konsultasikan prosedur pembuangan limbah yang tepat ke apoteker atau petugas pembuangan limbah lokal. Agar efek negatif antivirus dalam obat tidak merusak, patuhi semua ketentuan pembuangan sisa bahan obat tersebut.

Efek Samping

Daya tahan tubuh dan virus terhadap komposisi zat yang terdapat pada Isoprinosine berbeda-beda. Jangan samakan penanganan dan gejala yang terjadi pada masing-masing pasien.

Jika mengalami perubahan fisik seperti bengkak, ruam atau demam dan beberapa reaksi dalam tubuh, hentikan penggunaan. Segera hubungi dokter atau tenaga medis lain untuk penanganan lebih lanjut.

Efek samping, gejala dan lama reaksi terhadap obat untuk masing-masing orang berbeda. Perhatikan perubahan yang tampak dan lakukan penanganan cepat. Berikut beberapa reaksi yang terjadi:

  • Mual
  • Muntah
  • Lemah, letih, lesu, tidak ada energi
  • Tidak enak badan
  • Ruam, bercak merah pada kuli, dan gatal
  • Sakit perut
  • Sakit kepala
  • Diare
  • Asam urat naik
  • Sering buang air kecil

Pencegahan dan Peringatan

Obat ini tidak boleh digunakan secara sembarangan. Harus sesuai dengan resep dokter. Untuk meminimalisir kesalahan selalu konsultasikan perkembangan penyakit setelah mengkonsumsinya.

  • Jika ada gejala atau kondisi yang timbul setelah penggunaan Isoprinosine, hentikan dan segera hubungi dokter atau tenaga medis.
  • Bagi pasien yang pernah menderita penyakit hati, ginjal, jantung, asam urat atau gout, hiperurisemia (kadar asam urat dalam darah tinggi)
  • Apabila Anda juga mengkonsumsi obat atau vitamin, minuman herbal lain, sampaikan kepada dokter untuk menghindari kontraindikasi
  • Gunakan sesuai anjuran dan kebutuhan. Jangan menggunakan dalam jangka panjang.

Beberapa hal mungkin tidak disebutkan di atas. Jika muncul gejala lain sebaiknya langsung hentikan penggunaan Isoprinosine dan segera hubungi dokter. Jangan pernah memperkirakan kebutuhan. Gunakan sesuai takaran.

Perhatikan semua saran dan instruksi dokter dengan benar agar pengobatan maksimal. kesalahan dalam konsumsi dapat berakibat fatal bagi pasien dan menyebabkan virus resisten terhadap Isoprinosine.

Apakah Aman Untuk Ibu Hamil Dan Menyusui ?

Sampai saat ini belum ada informasi mengenai hasil penelitian pengaruh Isoprinosine pada ibu hamil dan menyusui. Namun sebaiknya minimalkan penggunaan. Konsultasikan dengan dokter sebelum mengkonsumsi.

Menurut badan pengawasan obat dan makanan di Amerika Serikat, setara dengan BPOM Indonesia, mengelompokkan dalam kategori C. hal ini bisa menjadi acuan tingkat resiko Isoprinosine. Berikut pengelompokkan selengkapnya:

  • A: tidak beresiko
  • B: tidak beresiko pada beberapa penelitain
  • C: mungkin beresiko
  • D: ada bukti positif dari resiko
  • X: kontraindikasi
  • N: tidak diketahui

Penggunaan Isoprinosine pada ibu menyusui juga belum pernah diteliti. Sebaiknya hindari untuk menyusui beberapa jam setelah obat. Pengaruhnya dapat terbawa dan masuk ke tubuh bayi melalui ASI.

Interaksi Dengan Obat Lain

Methisoprinol pada Isoprinosine dapat bereaksi dengan kandungan bahan obat lain dan berdampak positif maupun negatif. Resiko bisa terjadi akibat interaksi tersebut. Berikut obat yang kemungkinan berinteraksi dengan obat:

  • Acetaminophen
  • Aceclofenac
  • Acyclovir
  • Warfarin
  • Tetracycline
  • Ranitidine
  • Prednisone

Pemilihan obat untuk penyakit yang disebabkan oleh virus harus hati-hati dan tepat. Kesalahan dalam pengobatan dapat berakibat buruk. Sebaiknya membeli obat Isoprinosine di apotek yang terpercaya, baik secara offline atau online.

Saat ini banyak apotik online terpercaya seperti misalnya Apotek Medicastore. Pembelian Isoprinosine di apotek yang terpercaya akan menjamin kualitas dan keasliannya. Pastikan  obat belum melawati masa kadaluarsa sebelum menggunakannya.