Penyebab Batu Ginjal

Batu saluran kemih lebih sering terjadi pada orang-orang dengan gangguan atau kondisi tertentu, seperti:

• Dehidrasi
• Mengkonsumsi vitamin C atau protein hewani dalam jumlah besar
• Tidak minum cukup air
• Riwayat keluarga dengan batu saluran kemih
• Riwayat menjalani pembedahan untuk menurunkan berat badan

Pada kasus yang jarang, obat-obat dan zat-zat tertentu di dalam makanan (misalnya melamine) bisa menyebabkan terbentuknya batu.

Jenis dan penyebab terbentuknya batu ginjal:

• Kalsium, Tipe paling umum dari batu ginjal terbentuk dari Kalsium. Kalsium sendiri merupakan elektrolit yang dibutuhkan tubuh. Kalsium yang tidak terpakai dibuang melalui ginjal, pada beberapa individu yang rentan, kalsium tersebut dapat membentuk batu (75-85%). 
• Struvit merupakan tipe batu berikutnya yang berasal dari produk sisa metabolisme amonia (10-15%). 
• Batu asam urat dapat terbentuk apabila terlalu banyak asam urat dalam kandungan purin (5%). 
• Terakhir, batu yang terbentuk dari cystine yang jarang dan pada umumnya merupakan genetik.

"Jenis-Jenis Batu Ginjal"

Sumber : www.royalprogress.com

Gejala Batu Ginjal

Keluhan dini yang kemungkinan merupakan gejala batu ginjal adalah:

• Sakit pinggang atau nyeri perut bawah yang bersifat kolik, nyeri tajam, seperti diremas, tiba-tiba. Nyeri ini dapat menjalar ke daerah selangkangan dan nyeri terjadi terus menerus
• Mual dan mutah
• Darah di urin
• Sering berkemih daripada biasanya, dan bila ada infeksi penderita batu ginjal juga dapat mengalami demam, dan menggigil
• Urin keruh dan berbau
• Buang air kecil kadang ada batu
• Sensasi panas ketika berkemih
• Kembung

Kapan Harus ke Dokter?

Konsultasikan dengan dokter, apabila Anda memiliki tanda-tanda dan gejala mengarah ke batu ginjal, atau memiliki riwayat terkena batu ginjal, dan disertai dengan gejala berikut:

• Sakit pinggang yang sangat berat yang menyebabkan tidak bisa duduk atau tidak merasa nyaman
• Nyeri disertai dengan mual muntah
• Nyeri disertai dengan demam dan menggigil
• Ada darah dalam urin
• Susah buang air kecil

Diagnosis Batu Ginjal

Dugaan batu saluran kemih didasarkan pada gejala yang ada dan hasil pemeriksaan fisik khas, sehingga mungkin tidak perlu dilakukan pemeriksaan tambahan, terutama pada orang-orang yang pernah mengalami batu saluran kemih sebelumnya.

Pemeriksaan penunjang yang bisa dilakukan untuk membantu memastikan diagnosa dan menyingkirkan kemungkinan penyebab lainnya:

• Pemeriksaan laboratorium (darah dan urin), untuk melihat adanya/peningkatan sel darah merah atau sel darah putih. Pemeriksaan kreatinin darah juga dilakukan untuk menilai fungsi ginjal.
• Pemeriksaan pencitraan, seperti ultrasonografi, untuk melihat adanya pembengkakan ginjal atau pelebaran saluran ginjal. Batu ginjal pun dapat ditemukan dengan ultrasonografi. Tumor ginjal pun dapat dideteksi dengan menggunakan alat ini.
• Intraveous Pyelography atau intravenous urography. Pemeriksaan ini hanya dapat dilakukan jika fungsi ginjal masih normal dan digunakan untuk menilai derajat sumbatan, lokasi dan jumlah batu saluran kemih serta aliran urin dari ginjal ke kandung kemih. Foto sinar-X dilakukan setelah zat kontras disuntikkan melalui pembuluh darah sehingga dapat terlihat gambaran sistim saluran kemih. Pemeriksaan ini bisa mendeteksi adanya batu saluran kemih dan menentukan tingkat sumbatan secara akurat. Namun, pemeriksaan ini memakan waktu yang lebih lama dan memiliki risiko terhadap paparan zat kontras (misalnya reaksi alergi atau perburukan pada gagal ginjal).
• CT-Scan

Penanganan Batu Ginjal

Sekitar 90% batu ginjal dapat larut dan keluar spontan (dalam waktu 3-6 minggu) melalui urin dengan bantuan air yang banyak (2-3 L/hari) yang membantu memperlancar jalan keluar batu tersebut. Sebagai tambahan, untuk meredakan keluhan, dokter mungkin dapat meresepkan obat seperti:

1. Antibiotik (mengatasi infeksi),
2. Analgetik (mengurangi nyeri),
3. Antispasmodik (merelaksasi otot saluran kemih),
4. Dan diuretik untuk memperlancar keluarnya urin.

Operasi hanya direkomendasikan untuk batu yang sangat besar, tidak keluar dengan cara konvensional, menyebabkan nyeri konstan, menghambat aliran urin, menyebabkan infeksi, dan merusak jaringan ginjal.

Batu ginjal dapat ditangani dengan:

Tindakan ESWL

1. ESWL (extracorporeal shock wave lithotripsy). Batu yang berukuran 1 cm atau kurang seringkali bisa dipecahkan dengan menggunakan gelombang kejut. Pecahan batu selanjutnya akan keluar melalui air kemih.
2. Ureteroscope, Prosedur ureteroscope meliputi memasukkan alat fiber optik kecil bernama ureteroscope melalui uretra dan kandung kemih kedalam ureter. Letak batu ditentukan melalui alat ini lalu batu diambil dan diangkat dengan penjepit kecil. Pada beberapa kasus, tindakan ini bisa dilakukan bersama dengan alat untuk memecah batu, sehingga batu menjadi pecahan-pecahan kecil yang bisa diangkat dengan ureteroscope atau dikeluarkan melalui air kemih.
3. Operasi PCNL (percutaneus nephrolithotomy), yaitu operasi pinggang dengan luka operasi yang kecil menggunakan kamera dan juga pemecah batu.
4. Operasi terbuka atau open surgery. Tindakan ini jarang dilakukan dan biasanya hanya diperuntukkan untuk kasus-kasus yang tidak berhasil diatasi dengan cara-cara sebelumnya.

Komplikasi Batu Ginjal

Batu ginjal dapat menyebabkan komplikasi kesehatan yang serius, diantaranya:

• Infeksi berat, termasuk septikemia yang dapat mengancam nyawa
• Terbentuknya jaringan parut dan kerusakan ginjal, yang menyebabkan gagal ginjal permanen
• Hilangnya fungsi ginjal, sehingga ginjal perlu diangkat (nefrektomi)
• Kandung kemih tersumbat bila batu berukuran besar turun ke kandung kemih tetapi tersangkut di uretra, yang menyebabkan tahanan air seni yang nyeri

Prognosis Batu Ginjal

Prognosis batu ginjal sangat baik pada umumnya, meski ada risiko kekambuhan. Biasanya, batu ginjal ini dapat hilang dengan sendirinya seiring berjalannya waktu tanpa memerlukan pengobatan. Tindakan pembedahan untuk menghilangkan batu ginjal yang lebih besar umumnya berhasil dan memerlukan waktu pemulihan yang singkat.

Pencegahan Batu Ginjal

Berikut beberapa cara untuk mencegah batu ginjal adalah:

• Minum air putih dalam jumlah 10-13 gelas/hari. Air putih yang banyak dapat membantu melancarkan aliran cairan di saluran kemih
• Batasi asupan kopi, teh, dan cola. Kafein akan meningkatkan pengeluaran cairan
• Diet rendah purin (mengurangi konsumsi: sarden, kerang, otak, jeroan; jantung, hati, usus, limpa) dan diet rendah oksalat (sayuran berwarna hijau, gula bit, kacang-kacangan, biji-bijian, produk kedelai, teh, cokelat, strawberry)
• Batasi asupan protein hewani, garam, alkohol, dan suplemen vitamin (terutaman vitamin C dan D)
• Hindari asupan kalsium dalam jumlah besar, misalnya pada obat maag (antasida) yang mengandung kalsium, pada orang-orang dengan riwayat batu kalsium
• Hindari konsumsi makanan yang tinggi oksalat, misalnya bayam, coklat, kacang-kacangan, lada, dan teh. Kadar oksalat yang tinggi dalam air kemih ikut berperan dalam terbentuknya batu kalsium.

Referensi:

• Cook AJ. Decision Support System. Mayo Clinic, Rochester, Minn. Oct. 8, 2014.
• Curhan GC, et al. Diagnosis and acute management of suspected nephrolithiasis in adults. http://www.uptodate.com/home. Accessed Dec. 10, 2014.
• Diet for kidney stone prevention. National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases. http://kidney.niddk.nih.gov/KUDiseases/pubs/kidneystonediet/index.aspx. Accessed Dec. 10, 2014.
• Humphreys MR (expert opinion). Mayo Clinic, Phoenix/Scottsdale, Ariz. Jan. 21, 2015.
• Kidney stones in adults. National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases. http://kidney.niddk.nih.gov/kudiseases/pubs/stonesadults/index.htm. Accessed Dec. 10, 2014.
• Kidney stone treatment: Shock wave lithotripsy. National Kidney Foundation. https://www.kidney.org/atoz/content/kidneystones_ShockWave. Accessed Feb. 5, 2015.
• Preminger GM, et al. The first kidney stone and asymptomatic nephrolithiasis in adults. http://www.uptodate.com/home. Accessed Dec. 10, 2014.
• Wein AJ, et al. Campbell-Walsh Urology. 10th ed. Philadelphia, Pa.: Saunders Elsevier; 2012. https://www.clinicalkey.com. Accessed Dec. 10, 2014.
• Wolf Jr., J. Stuart. "Nephrolithiasis." Medscape.com. June 16, 2011. http://emedicine.medscape.com/article/437096-overview
• www.mayoclinic.org/diseases-conditions/kidney-stones/symptoms-causes/syc-20355755. 2022

(Diperbarui 1 Desember 2023)