Informasi Penyakit

Jumper's Knee (Patellar Tendonitis)

VIDYA HARTIANSYAH
11 Desember 2023
Jumper's Knee (Patellar Tendonitis)

Jumper's Knee (Patellar Tendonitis)

VIDYA HARTIANSYAH
11 Desember 2023

Jumper's knee atau patellar tendonitis adalah kondisi peradangan pada tendon patella. Tendon ini menghubungkan tempurung lutut (patella) ke tulang kering (tibia).

Jumper's knee melemahkan tendon, jika tidak ditangani dapat menyebabkan robekan pada tendon.

Tendon patella bekerja dengan otot-otot di paha bagian depan untuk memanjangkan lutut sehingga dapat menendang, berlari, dan melompat. Tendinitis patella paling sering terjadi pada atlet yang sering melakukan gerakan melompat seperti bola basket dan bola voli. Namun, orang yang tidak ikut melakukan olahraga melompat pun bisa terkena tendinitis patella. Sebagian pengobatan tendinitis patella dimulai dengan terapi fisik untuk meregangkan dan memperkuat otot-otot di sekitar lutut.


Penyebab Jumper's knee

Penyebab Jumper's Knee (Patellar Tendonitis)

Jumper's Knee disebabkan oleh penggunaan sendi lutut yang berlebihan, seperti sering melompat pada permukaan yang keras. Biasanya merupakan cedera yang berhubungan dengan olahraga terkait dengan kontraksi otot kaki dan kekuatan hentakan ke tanah. Ini membuat tendon menjadi tegang. Dengan stres yang berulang, tendon mungkin meradang.

Faktor Risiko Jumper's Knee

Faktor kombinasi dapat berkontribusi pada perkembangan tendinitis patela, termasuk:

  • Aktivitas fisik. Berlari dan melompat paling sering dikaitkan dengan tendinitis patela. Peningkatan aktivitas yang tiba-tiba berat atau sering melakukan aktivitas yang menambah tekanan pada tendon disarankan untuk mengganti sepatu lari yang digunakan.
  • Otot kaki tegang. Otot paha yang tegang (paha depan) dan paha belakang yang menjalar ke bagian belakang paha dapat meningkatkan ketegangan pada tendon patela.
  • Ketidakseimbangan otot. Jika beberapa otot di kaki jauh lebih kuat daripada yang lain, otot yang lebih kuat tersebut dapat menarik tendon patela lebih keras. Tarikan yang tidak rata ini dapat menyebabkan tendinitis.
  • Penyakit kronis. Beberapa penyakit mengganggu aliran darah ke lutut, sehingga melemahkan tendon. Contohnya gagal ginjal, penyakit autoimun seperti lupus atau rheumatoid arthritis dan penyakit metabolik seperti diabetes.


Gejala Jumper's knee

Gejala Jumper's Knee (Patellar Tendonitis)

  • Rasa sakit adalah gejala pertama dari patellar tendonitis. Rasa sakit biasanya berasal di bagian tendon patela antara tempurung lutut (patela) dan perlekatan tendon dengan tulang kering (tibia). Rasa sakit semakin parah seiring dengan aktivitas fisik yang dilakukan
  • Rasa sakit biasanya hilang jika diistirahatkan namun bisa bertahan pada kasus yang berat
  • Pembengkakan mungkin juga dapat terjadi

 


Diagnosis Jumper's knee

Diagnosis Jumper's Knee (Patellar Tendonitis)

Selama pemeriksaan, dokter mungkin melakukan pemeriksaan yaitu memberikan tekanan pada bagian lutut untuk menentukan bagian mana yang sakit. Biasanya, nyeri akibat tendinitis patela terjadi di bagian depan lutut tepat di bawah tempurung lutut.

Tes pencitraan, mungkin disarankan salah satu dari tes berikut:

  • Sinar X: Sinar-X membantu menyingkirkan masalah tulang lain yang dapat menyebabkan nyeri lutut.
  • USG: Tes ini menggunakan gelombang suara untuk membuat melihat gambaran lutut, dan melihat robekan pada tendon patella.
  • Pencitraan resonansi magnetik (MRI): MRI menggunakan medan magnet dan gelombang radio untuk menghasilkan gambar detail yang dapat menangkap perubahan halus pada tendon patella.

Penanganan Jumper's knee

Pengobatan Jumper's Knee (Patellar Tendonitis)

Pendekatan konservatif untuk mengobati patellar tendonitis bertujuan untuk mengurangi ketegangan pada tendon dan untuk secara bertahap membangun kembali kekuatan tendon.

Dokter mungkin akan menyarankan Anda agar tidak berlari dan melompat, serta merekomendasikan fisioterapi untuk meregangkan tendon dan otot paha depan atau quadriceps dengan tujuan untuk mengembalikan latihan Anda ke intensitas sebelumnya. Pengobatan untuk mengurangi rasa sakit, pembengkakan, dan peradangan dapat juga diberikan.

- Obat

Obat penghilang nyeri seperti ibuprofen atau naproxen dapat membantu mengatasi rasa sakit yang disebabkan tendonitis patella untuk sementara.

- Bebat

Bebat untuk menekan tendon patella agar mendistribusikan tekanan dari tendon dapat diberikan untuk mengurangi rasa sakit.

- Terapi

Berbagai teknik terapi fisik dapat membantu mengurangi gejala yang disebabkan dengan tendonitis patella, seperti:

  1. Latihan peregangan. Latihan peregangan yang rutin dapat mengurangi kejang otot dan membantu memperpanjang tendon
  2. Latihan kekuatan. Otot paha yang lemah juga bisa menyebabkan ketegangan pada tendon patela. Latihan dengan cara menurunkan kaki scara lambat setelah meregangkan lutut akan sangat membantu.
  3. Tali tendon patella. Tali yang berfungsi untuk memebrikan tekanan pada tendon patela dapat membantu meratakan kekuatan tendon langsung melalui tali. cara ini dapat membantu mengurangi rasa sakit.
  4. Iontophoresis. Terapi ini dilakukan dengan cara mengoleskan obat kortikosteroid pada kulit dan kemudian menggunakan perangkat yang memberikan muatan listrik rendah untuk mendorong obat meresap melalui kulit.

- Pembedahan

Jika pengobatan biasa tidak membantu, dokter akan menyarankan terapi lain seperti:

  1. Suntikan kortikosteroid. Suntikan kortikosteroid ke dalam selubung di sekitar tendon patela dapat membantu meringankan rasa sakit. Tapi obat ini juga dapat melemahkan tendon dan membuatnya menjadi lebih parah.
  2. Suntikan platelet rich plasma. Suntikan platelet rich plasma telah dicoba pada beberapa orang yang bermasalah pada tendon patelanya. Saat ini, penelitiannya masih berlangsung. Diharapkan suntikan akan mempercepat pembentukan jaringan baru dan membantu menyembuhkan kerusakan tendon.
  3. Bedah. Jika metode biasa tidak membantu setelah dilakukan selama berbulan-bulan, dalam kasus yang jarang, dokter akan menyarankan pembedahan tendon patella. Beberapa prosedur dapat dilakukan melalui sayatan kecil di sekitar lutut.

Dokter Spesialis

Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.


Pencegahan Jumper's Knee (Patellar Tendonitis)

Untuk mengurangi risiko terkena tendinitis patella, lakukan langkah-langkah berikut:
  • Jangan berolahraga pada saat lutut terasa sakit. Segera setelah Anda merasakan nyeri lutut akibat olahraga, kompres area tersebut dengan es dan istirahatlah. Sampai lutut Anda bebas dari rasa sakit. Hindari aktivitas yang memberi tekanan pada tendon patela Anda.
  • Memperkuat otot Anda. Otot paha yang kuat lebih mampu menangani tekanan yang dapat menyebabkan patella tendinitis. Latihan eksentrik, yang melibatkan penurunan kaki dengan sangat perlahan setelah meluruskan lutut, sangat membantu.
  • Tingkatkan teknik Anda. Untuk memastikan Anda menggunakan tubuh dengan benar, pertimbangkan untuk mengambil pelajaran atau mendapatkan pelatihan profesional saat memulai olahraga baru atau menggunakan peralatan olahraga.
 

Referensi

Referensi:

  • www.fix-knee-pain.com/patellar-tendonitis-knee-tendonitis/
  • www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/patellar-tendonitis-jumpers-knee
  • www.massgeneral.org
  • www.mayoclinic.org/diseases-conditions/patellar-tendinitis/symptoms-causes/
  • www.sportsinjuryclinic.net/sport-injuries/knee-pain/jumpers-knee

Diperbarui 23 Desember 2023

Copyright 2024 by Medicastore
PT. Clinisindo Putra Perkasa
Copyright 2024 by Medicastore
PT. Clinisindo Putra Perkasa