Artikel

Medicastore

Informasi Penyakit

Infeksi Stafilokokus

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024

Infeksi Stafilokokus

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024

Infeksi Stafilokokus adalah infeksi-infeksi yang disebabkan oleh bakteri gram positif Staphyloccus.


Penyebab Infeksi stafilokokus

Penyebab Infeksi Stafilokokus

Bakteri stafilokokus gram positif dalam keadaan normal ditemukan di hidung dan kulit pada 20-30% orang dewasa. Bisa juga ditemukan di mulut, kelenjar susu, saluran kemih dan kelamin, saluran pencernaan dan saluran pernapasan bagian atas.

Stafilokokus kebanyakan tidak berbahaya, tetapi luka di kulit atau luka lainnya bisa menyebabkan bakteri menyusup ke dalam pertahanan tubuh manusia dan menyebabkan infeksi.

Orang-orang yang cenderung mengalami infeksi stafilokokus adalah:

  • bayi baru lahir
  • ibu menyusui
  • penderita penyakit kronis (terutama penyakit paru-paru, diabetes dan kanker)
  • penderita kelainan kulit dan luka bedah
  • orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, misalnya pada orang yang mendapat terapi kortikosteroid, obat-obat imunosupresan atau obat anti-kanker

Gejala Infeksi stafilokokus

Gejala Infeksi Stafilokokus

Gejala-gejala yang timbul tergantung dari lokasi infeksi. Infeksi mungkin bersifat ringan atau bahkan bisa berakibat fatal, misalnya berupa:

  • Bisul (paling sering terjadi)
  • Impetigo (paling sering pada bayi dan anak-anak), yaitu berupa lepuhan-lepuhan berisi air dan kemudian membentuk krusta, terasa nyeri dan dapat menular. Lesi kulit ini paling sering terjadi di daerah hidung dan mulut.
  • Selulitis, merupakan infeksi stafilokokus pada lapisan kulit yang lebih dalam. Selulitis paling sering terjadi di tungkai bawah dan kaki pada orang-orang berusia tua.
  • Staphylococcal scalded skin syndrome, akibat toksin yang dihasilkan pada infeksi stafilokokus. Keadaan ini paling banyak mengenai bayi baru lahir, dengan gejala berupa ruam kulit, kadang disertai lepuhan-lepuhan, dan demam. Ketika lepuhan-lepuhan ini pecah, lapisan kulit bagian atas menjadi mengelupas, meninggalkan daerah permukaan yang merah, seperti terbakar.

Infeksi stafilokokus dapat masuk ke dalam aliran darah (bakteremia). Demam yang menetap merupakan satu tanda adanya bakteremia. Bakteri dapat menyebar dan menyebabkan gangguan di bagian tubuh lainnya, misalnya:

  • Organ interna, misalnya otak, jantung, atau paru-paru
  • Tulang dan otot
  • Alat-alat implan (yang ditanam) melalui pembedahan, misalnya sendi buatan atau alat pacu jantung

Infeksi stafilokokus pada saluran pencernaan seringkali menyebabkan demam, kembung dan distensi abdomen, gerakan kontraktilitas usus terhenti sementara (ileus) serta diare.

Ibu menyusui bisa mengalami infeksi payudara oleh stafilokokus (mastitis) dan abses dalam waktu 1-4 minggu setelah melahirkan. Beberapa diantaranya sering merupakan infeksi dari bayi yang ditularkan kepada ibunya pada saat menyusui.

Beberapa strain dari stafilokokus dapat menghasilkan toksin yang dapat menyebabkan suatu keadaan yang mengancam nyawa, yang disebut toxic shock syndrome. Keadaan ini biasanya terjadi secara tiba-tiba, yang ditandai dengan adanya demam tinggi, mual dan muntah, ruam pada telapak tangan dan telapak kaki yang mirip dengan luka terbakar sinar matahari, nyeri otot, kejang, sakit kepala, dan kebingungan.


Diagnosis Infeksi stafilokokus

Diagnosis Infeksi Stafilokokus

Diagnosis didasarkan dari gejala-gejala yang ada, hasil pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Seringkali infeksi stafilokokus dikonfirmasi dengan memeriksa contoh jaringan yang terinfeksi atau sekret hidung akan adanya bakteri stafilokokus.


Penanganan Infeksi stafilokokus

Pengobatan Infeksi Stafilokokus

Pengobatan untuk infeksi stafilokokus antara lain berupa:

  • Antibiotika. Untuk membantu menentukan antibiotik yang harus diberikan dapat dilakukan pemeriksaan untuk mengidentifikasi jenis bakteri stafilokokus yang menginfeksi.
  • Drainage luka, untuk mengeluarkan nanah atau cairan yang terdapat di dalamnya.
  • Mengangkat alat-alat yang diimplan. Jika infeksi mengenai alat-alat yang diimplan di dalam tubuh, maka alat-alat tersebut perlu diangkat untuk menghilangkan infeksi yang ada.

Pemilihan antibiotik tergantung dari daerah yang terkena infeksi, berat-ringannya gejala dan antibiotik apa yang efektif membunuh bakteri tertentu.


Dokter Spesialis

Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.


Pencegahan Infeksi Stafilokokus

Beberapa cara pencegahan berikut dapat membantu untuk menurunkan risiko terjadinya infeksi stafilokokus.

  • Mencuci tangan. Cuci tangan dengan baik selama minimal 15-30 detik, kemudian dikeringkan dengan lap sekali pakai. Atau jika tangan tidak tampak kotor, bisa juga menggunakan cairan pembersih tangan yang mengandung minimal 62% alkohol.
  • Jaga luka agar tetap tertutup dan bersih. Luka dapat ditutup dengan plester atau verband yang steril sampai luka sembuh.
  • Hindari pemakaian barang-barang pribadi secara bersama-sama, misalnya handuk, alat cukur, dan baju. Infeksi stafilokokus dapat menyebar melalui benda-benda ini.

Referensi

Referensi:

  • Mayo Clinic. Staph Infections. 2011.