Sindroma Sjogren
Sindroma Sjogren merupakan suatu gangguan pada sistem kekebalan tubuh yang ditandai dengan adanya kekeringan pada mata, mulut, dan selaput mukosa lainnya.
Penyebab Sindroma sjogren
Penyebab Sindroma Sjogren
Sindroma Sjogren diduga merupakan suatu penyakit autoimun, di mana sistem kekebalan tubuh salah menyerang sel-sel dan jaringan tubuhnya sendiri. Tetapi penyebab terjadinya gangguan ini belum diketahui.
Gejala Sindroma sjogren
Gejala Sindroma Sjogren
Dua gejala utama sindroma Sjogren yaitu:
- Mata kering. Mata bisa terasa gatal, seperti berpasir atau panas.
- Mulut kering. Mulut bisa terasa seperti penuh dengan kapas, sehingga penderita sulit untuk merasakan, menelan, atau berbicara.
Sumber gambar: www.amboss.com
Sindroma Sjogren juga bisa menyebabkan kekeringan pada selaput mukosa yang melapisi hidung, tenggorokan, saluran cerna, laring, trakea, saluran napas di paru-paru, vulva, dan vagina.
Berbagai komplikasi yang bisa terjadi antara lain:
- Gangguan penglihatan.
- Karies gigi (gigi berlubang).
- Terbentuknya batu kelenjar ludah.
- Infeksi jamur pada mulut, dimana mulut terasa seperti terbakar
- Pneumonia, bronkitis, atau gangguan paru lainnya
- Gangguan ginjal, hati, atau saraf
- Kerontokan rambut
- Pembesaran kelenjar getah bening di seluruh tubuh
- Limfoma (kanker pada sistem limfatik)
Diagnosis Sindroma sjogren
Diagnosis Sindroma Sjogren
Dugaan adanya sindroma Sjogren didasarkan dari gejala-gejala yang ada. Berbagai pemeriksaan yang dapat dilakukan antara lain:
- Pemeriksaan laboratorium, antara lain untuk melihat antibodi yang biasa ditemukan pada sindroma Sjogren (SS-A) dan bukti adanya peradangan
- Pemeriksaan mata, untuk mengukur tingkat kekeringan pada mata (Schirmer Test) dan melihat kondisi mata.
Schirmer Test
Sumber: http://emedicine.medscape.com
- Pemeriksaan pencitraan, misalnya sialogram, yaitu dengan menyuntikkan zat warna khusus pada kelenjar parotis, kemudian dilakukan pencitraan dengan sinar-X. Pemeriksaan ini bisa menunjukkan berapa besar aliran ludah yang masuk ke dalam mulut.
- Biopsi kelenjar ludah bisa dilakukan untuk mendeteksi adanya kelompokan sel-sel radang yang menandakan sindroma Sjogren.
Penanganan Sindroma sjogren
Penanganan Sindroma Sjogren
Belum ada obat yang dapat menyembuhkan sindroma Sjogren. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi gejala-gejala yang ada, misalnya:
- Obat tetes mata yang berisi air mata buatan untuk digunakan di siang hari
- Salep pelumas mata untuk digunakan di malam hari
- Penutup mata untuk melindungi mata dari udara dan angin, sehingga mengurangi penguapan air mata
- Tindakan bedah untuk memasang penutup kecil pada saluran air mata yang terletak di sudut kelopak mata bagian bawah (punctal occlusion). Hal ini bertujuan untuk menjaga agar air mata tetap berada di mata untuk waktu yang lebih lama
- Sering minum
- Mengunyah permen karet bebas gula
- Hindari pemakaian obat-obat yang mengurangi jumlah air ludah, seperti dekongestan, anti-depresan, dan antihistamin.
- Menggunakan pelumas vagina untuk mengurangi rasa nyeri saat berhubungan seksual
- Memeriksakan gigi secara teratur ke dokter gigi, untuk mengurangi risiko terjadinya kerusakan gigi
Informasi Produk Terkait Sindroma Sjogren
Dokter Spesialis
Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.
Referensi
Referensi:
- H, Rulla A. Sjogren Syndrome. Merck Manual Home Health Handbook. 2013.
- Mayo Clinic. Sjogren's Syndrome. 2011.
- S, William C. Sjogren's Syndrome. Medicine Net. 2013.