Informasi Penyakit

Spondilitis Ankilosa

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024
Spondilitis Ankilosa

Spondilitis Ankilosa

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024

Spondilitis ankilosa (Ankylosing spondylitis) merupakan suatu jenis spondyloarthritis yang ditandai dengan adanya peradangan pada tulang belakang, sendi-sendi besar, jari-jari tangan, dan jari-jari kaki, sehingga menimbulkan kekakuan dan rasa nyeri.


Penyebab Spondilitis ankilosa

Penyebab Spondilitis Ankilosa

Penyebabnya tidak diketahui, tetapi gangguan ini cenderung diturunkan dalam keluarga, yang menandakan bahwa ada faktor genetik yang berperan. Gangguan ini 10-20 kali lebih sering terjadi pada orang-orang yang memiliki orang tua atau saudara dengan spondilitis ankilosa. Namun, terdapat faktor lingkungan yang belum diketahui, yang mungkin juga berperan dalam terjadinya gangguan ini.


Gejala Spondilitis ankilosa

Gejala Spondilitis Ankilosa

Peradangan ini bisa menyebabkan penyatuan beberapa ruas tulang belakang, yang membuat tulang belakang menjadi kurang lentur dan bisa menyebabkan postur tubuh menjadi bungkuk. Spondilitis ankilosa yang berat bisa membuat penderita tidak dapat menengadahkan kepala untuk melihat ke depan.

Gejala bisa muncul secara perlahan sehingga mungkin tidak disadari pada awalnya. Gejala yang dapat ditemukan:

  • Awalnya bisa ditemukan rasa nyeri dan kekakuan pada punggung bagian bawah dan pinggul, terutama pada pagi hari dan setelah lama tidak beraktivitas.
  • Kekambuhan berupa peradangan ringan sampai sedang biasanya muncul bergantian dengan periode di mana hampir tidak ditemukan gejala.
  • Nyeri punggung merupakan gejala yang paling sering terjadi. Rasa nyeri yang terjadi bervariasi antar penderita. Nyeri seringkali lebih berat pada malam dan pagi hari.
  • Kekakuan yang terjadi pada pagi hari seringkali membaik dengan aktivitas.
  • Penderita seringkali mengambil postur tubuh bungkuk, karena nyeri akibat spasme otot di punggung bagian bawah seringkali bisa mereda dengan postur tubuh ini. Namun, hal ini bisa menyebabkan posisi tubuh terus membungkuk.

Daerah-daerah yang paling sering terkena yaitu:

  • Sendi di antara pangkal tulang belakang dan tulang panggul
  • Tulang belakang bagian bawah
  • Daerah di mana tendon dan ligamen melekat dengan tulang, terutama pada tulang belakang, tetapi terkadang di sepanjang bagian belakang tumit
  • Tulang rawan di antara tulang dada dan iga
  • Sendi-sendi di pinggul dan bahu

Berbagai komplikasi yang bisa terjadi:

  • Gangguan bernapas, jika peradangan terjadi pada sendi yang menghubungkan tulang iga dengan tulang belakang. Rasa nyeri yang timbul bisa menghambat kemampuan penderita untuk mengembangkan dada saat menarik napas dalam. Kekakuan pada tulang belakang juga bisa menghambat kemampuan penderita untuk mengembangkan dada dengan baik.
  • Batuk, batuk darah, dan sesak napas.
  • Peradangan ringan pada mata (uveitis)
  • Peradangan katup jantung, yang bisa menyebabkan kerusakan menetap.
  • Gangguan jantung atau aorta.
  • Timbulnya rasa baal, kelemahan, atau nyeri pada daerah tertentu akibat tertekannya saraf atau medula spinalis oleh tulang belakang yang mengalami kerusakan.

Diagnosis Spondilitis ankilosa

Diagnosis Spondilitis Ankilosa

Diagnosis didasarkan pada gejala-gejala yang ada, riwayat penyakit dalam keluarga, dan hasil pencitraan tulang belakang dan sendi-sendi yang terkena. Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan antara lain :

  • Pemeriksaan foto sinar-X
  • CT (Computed Tomography) scan
  • MRI (Magnetic Resonance Imaging)
  • Pemeriksaan darah untuk melihat adanya peradangan.
  • Pemeriksaan genetik 

Penanganan Spondilitis ankilosa

Penanganan Spondilitis Ankilosa

Tujuan terapi adalah untuk meredakan nyeri dan kekakuan, menjaga rentang gerakan sendi, serta mencegah atau memperlambat terjadinya komplikasi dan kelainan bentuk tulang belakang. Terapi paling berhasil jika diberikan sebelum penyakit menimbulkan kerusakan sendi yang menetap.

Penanganan yang diberikan antara lain berupa:

  • Pengobatan untuk mengatasi peradangan, rasa nyeri dan kekakuan, misalnya dengan pemberian obat anti-peradangan non-steroid. Namun, obat ini bisa berisiko menyebabkan terjadinya perdarahan saluran cerna jika tidak digunakan dengan baik, sehingga pemberiannya harus sesuai petunjuk dokter.
  • Terapi fisik, untuk membantu meredakan nyeri, serta memperbaiki fleksibilitas dan kekuatan fisik. Beberapa latihan yang dapat dilakukan :
    • Latihan untuk memperluas rentang gerak dan peregangan untuk membantu menjaga fleksibilitas sendi dan mempertahankan postur tubuh yang baik
    • Latihan bernapas, untuk membantu menjaga dan menambah kapasitas paru.
    • Menjaga posisi tidur dan berjalan yang baik, serta latihan untuk menjaga tulang belakang tidak membungkuk.
  • Pembedahan, bisa dilakukan jika penderita mengalami kerusakan sendi dan nyeri hebat, atau jika sendi pinggul mengalami kerusakan hebat sehingga perlu diganti.

Informasi Produk Terkait Spondilitis Ankilosa


Dokter Spesialis

Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.


Pencegahan Spondilitis Ankilosa

Karena faktor genetik tampaknya berperan dalam terjadinya spondilitis ankilosa, maka tidak mungkin mencegah terjadinya gangguan ini. Namun, seseorang perlu waspada jika memiliki faktor risiko, sehingga gangguan bisa dideteksi dan diatasi sejak dini.


Referensi

Referensi:

  • A, Roy D. Ankylosing Spondylitis. Merck Manual Home Health Handbook. 2013.
  • Mayo Clinic. Ankylosing Spondilitis. 2011.
Copyright 2024 by Medicastore
PT. Clinisindo Putra Perkasa
Copyright 2024 by Medicastore
PT. Clinisindo Putra Perkasa