Informasi Penyakit

Fistula Arteriovenosa

VIDYA HARTIANSYAH
21 Februari 2024
Fistula Arteriovenosa

Fistula Arteriovenosa

VIDYA HARTIANSYAH
21 Februari 2024

Fistula arteriovenosa adalah suatu saluran abnormal yang menghubungkan pembuluh darah arteri dan vena. Dalam keadaan normal, darah mengalir dari arteri menuju kapiler kemudian ke vena. Jika terdapat fistula arteriovenosa, maka darah langsung mengalir dari arteri ke vena tanpa melalui kapiler.


Penyebab Fistula arteriovenosa

Penyebab Fistula Arteriovenosa

Seseorang bisa lahir dengan kelainan ini (fistula kongenital), atau fistula baru terbentuk kemudian setelah lahir (fistula yang didapat). Namun, fistula arteriovenosa kongenital lebih jarang terjadi.

Fistula arteriovenosa yang didapat bisa terbentuk akibat adanya cedera yang menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah arteri dan vena yang bersebelahan. Cedera biasanya disebabkan oleh luka robekan, misalnya akibat terkena pisau atau peluru.

Fistula arteriovenosa bisa sengaja dibuat untuk penanganan medis tertentu, misalnya dialisa ginjal (hemodialisis), dimana pembuluh darah vena perlu ditusuk setiap kali melakukan terapi. Tusukan berulang kali bisa menyebabkan peradangan dan terbentuknya bekuan darah pada pembuluh darah vena. Pada akhirnya, bisa terbentuk jaringan parut dan merusak pembuluh darah vena tersebut.

Untuk mencegahnya, maka dibuat fistula arteriovenosa, biasanya di antara pembuluh darah arteri dan vena di lengan yang bersebelahan. Tindakan ini membuat vena melebar, sehingga penusukan jarum lebih mudah dilakukan dan membuat darah mengalir lebih cepat. Aliran darah yang lebih cepat akan mengurangi risiko terbentuknya bekuan darah.

Fistula arteriovenosa buatan ini berukuran kecil, sehingga tidak menyebabkan terjadinya gangguan pada jantung, seperti pada beberapa fistula arteriovenosa yang besar. Fistula arteriovenosa buatan juga bisa ditutup jika sudah tidak diperlukan lagi.


Gejala Fistula arteriovenosa

Gejala Fistula Arteriovenosa

Fistula arteriovenosa biasanya terbentuk di tungkai, tetapi bisa juga terbentuk di bagian tubuh manapun.

Fistula arteriovenosa kongenital yang terletak di dekat permukaan kulit bisa tampak membengkak dan berwarna biru kemerahan. Pada daerah yang mencolok, misalnya wajah, fistula arteriovenosa bisa tampak berwarna keunguan sehingga sangat mengganggu penampilan.

Jika fistula arteriovenosa yang didapat berukuran besar dan tidak diatasi, maka sejumlah besar darah akan mengalir dari arteri ke vena dengan tekanan tinggi. Namun, dinding pembuluh darah vena tidak cukup kuat untuk menahan tekanan yang tinggi tersebut, sehingga dinding pembuluh darah akan meregang dan vena akan melebar serta menonjol (terkadang mirip dengan varises pada vena).

Selain itu, darah mengalir lebih banyak dan lebih lancar pada pembuluh darah vena yang melebar. Akibatnya, tekanan darah akan turun. Untuk mengkompensasi keadaan ini, jantung akan memompa darah lebih kuat dan lebih cepat sehingga meningkatkan jumlah darah yang keluar dari jantung. Pada akhirnya, hal ini akan membebani jantung dan menyebabkan terjadinya gagal jantung. Semakin besar ukuran fistula, maka semakin cepat gagal jantung bisa terjadi.


Kapan Harus ke Dokter?

Bila Anda memiliki tanda dan gejala yang mengarah pada fistula arteriovenosa, periksakan diri Anda ke dokter. Deteksi dini dapat membuat pengobatan lebih mudah, dan mengurangi risiko komplikasi, termasuk bekuan darah atau gagal jantung.


Diagnosis Fistula arteriovenosa

Diagnosis Fistula Arteriovenosa

Diagnosis didasarkan dari gejala-gejala yang ada dan hasil pemeriksaan fisik. Pemeriksaan ultrasonografi Doppler bisa dilakukan untuk memastikan diagnosis dan menentukan tingkat keparahan gangguan yang terjadi. Untuk fistula yang terbentuk di antara pembuluh darah yang lebih dalam, bisa dilakukan pemeriksaan MRI (Magnetic Resonance Imaging) untuk memastikannya.


Penanganan Fistula arteriovenosa

Penanganan Fistula Arteriovenosa

Bila ukuran fistula kecil dan tidak menimbulkan masalah kesehatan lain, hanya diperlukan pemantauan ketat. Sebagian fistula berukuran kecil dapat menutup dengan sendirinya.

Bila diperlukan penanganan, dokter akan melakukan:

  • Kompresi yang dipandu ultrasonografi. Tindakan ini dapat menjadi pilihan untuk fistula di tungkai bawah yang mudah terlihat dengan USG. Probe ultrasonografi menekan fistula ke bawah selama 10 menit. Kompresi yang terjadi akan menghilangkan aliran darah ke pembuluh darah yang rusak.
  • Embolisasi kateter. Pada prosedur ini, kateter dimasukkan ke dalam pembuluh darah arteri dekat dengan fistula. Kemudian sebuah kumparan atau stent di masukkan ke dalam fistula untuk mengatur ulang aliran arah aliran darah. Tindakan ini biasanya hanya memerlukan perawatan satu hari di rumah sakit dan pasien dapat kembali melakukan aktivitas dalam satu minggu.
  • Pembedahan. Fistula arteriovenosa yang besar yang tidak dapat diatasi dengan embolisasi kateter memerlukan pembedahan. Jenis pembedahan yang diperlukan bergantung pada ukuran dan lokasi fistula.

Komplikasi Fistula Arteriovenosa

Bila tidak diatasi, fistula arteriovenosa dapat menyebabkan beberapa komplikasi. Sebagian merupakan komplikasi yang serius, diantaranya:

  • Gagal jantung. Merupakan komplikasi yang paling serius dari fistula arteriovenosa yang berukuran besar. Darah mengalir lebih cepat pada fistula dibandingkan dengan pembuluh darah normal. Aliran darah yang meningkat menyebabkan jantung bekerja lebih keras. Seiring waktu, beban pada jantung ini dapat menyebabkan gagal jantung.
  • Bekuan darah. Fistula arteriovenosa pada tungkai bawah dapat menyebabkan bekuan darah terbentuk. Bekuan darah pada tungkai bawah dapat menyebabkan kondisi yang disebut dengan trombosis vena dalam (deep vein thrombosis, DVT). Kondisi ini dapat mengancam nyawa bila bekuan darah terbawa ke paru (emboli paru). Fistula dapat menyebabkan stroke, bergantung pada lokasinya.
  • Nyeri tungkai bawah akibat aliran darah berkurang (klaudikasio). Fistula arteriovenosa dapat menghambat aliran darah ke otot, menyebabkan nyeri tungkai bawah.
  • Perdarahan internal. Fistula arteriovenosa dapat menyebabkan perdarahan pada lambung dan usus.

Prognosis Fistula Arteriovenosa

Prognosis fistula arteriovenosa bergantung pada ukuran, lokasi dan penyebabnya. Fistula yang lebih kecil atau yang berada di lokasi tertentu seringkali tidak memerlukan penanganan, dan banyak orang hanya mengalami gejala ringan atau tidak ada gejala sama sekali. Fistula yang lebih besar atau yang berada di lokasi kritis dapat menyebabkan masalah. Dokter akan memberikan informasi mengenai prognosis kondisi Anda.

Fistula kongenital seringkali memiliki prognosis yang baik bila tidak berada di lokasi yang kritis. Bila berada di lokasi yang berbahaya atau sangat berat, komplikasi dapat serius atau bahkan dapat terjadi kematian.

Fistula yang berkaitan dengan dialisis biasanya tidka menyebabkan masalah. Ketika ada efek samping, dokter seringkali dapat mengatasinya. Pembedahan untuk memperbaiki fistula atau mengembalikan bentuk dan lokasi pembuluh darah seperti semula mungkin akan dilakukan pada kasus yang lebih berat.


Dokter Spesialis

Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.


Pencegahan Fistula Arteriovenosa

Fistula arteriovenosa tidak dapat dicegah karena penyebab paling sering adalah cedera (yang hampir selalu tidak dapat diprediksi), atau sudah terbentuk sejak sebelum lahir.


Referensi

Referensi:

  • D, James D. Arteriovenous Fistula. Merck Manual Home Health Handbook. 2012.
  • my.clevelandclinic.org/health/diseases/23450-arteriovenous-fistula. 2022.
  • www.mayoclinic.org/diseases-conditions/arteriovenous-fistula/symptoms-causes/syc-20369567. 2022.
Copyright 2024 by Medicastore
PT. Clinisindo Putra Perkasa
Copyright 2024 by Medicastore
PT. Clinisindo Putra Perkasa