Bekti-Medicastore
23-02-2009

Penyakit pada Pria yang Dapat Menyebabkan Disfungsi Ereksi

stressing manDisfungsi Ereksi (DE) sering kali disalah persepsikan oleh pria sebagai fenomena dari proses penuaan / aging, dimana untuk pria dengan usia > 60 th dianggap hal yang wajar apabila mengalami gangguan fungsi seksualnya. Padahal sebenarnya disfungsi ereksi pada pria usia > 40 th bisa jadi merupakan tanda / indikator adanya penyakit lain pada tubuh seperti diabetes ataupun penyakit kardiovaskular. Disfungsi Ereksi (DE) sendiri adalah ketidakmampuan seorang pria yang menetap untuk mencapai dan atau mempertahankan ereksi untuk sanggama yang memuaskan baik bagi dirinya atau pun pasangannya.

Terdapat prevalensi yang tinggi pada underlying conditions (kondisi yang merupakan penyebab utama) pada pria dengan disfungi ereksi. Sekitar 64 % dari pria yang dilaporkan menderita disfungsi ereksi setidaknya memiliki satu atau lebih kondisi-kondisi berikut : hipertensi, sakit jantung kronis/angina, angka kolesterol yang tinggi, diabetes & depresi.

Pada pasien penderita hipertensi dan kolesterol terutama yang tidak terkontrol, pembuluh darahnya  akan mengalami gangguan yaitu timbul penebalan di dinding pembuluh darahnya. Penebalan dinding pembuluh darah tersebut mengakibatkan aliran darah yang tidak lancar, padahal untuk mengalami ereksi yang baik tubuh pria  memerlukan aliran darah yang lancar terutama ke bagian organ seksualnya.

“Di seluruh dunia menurut perkiraan terdapat 152 juta pria atau sekitar 16 % dari total seluruh pria usia 20-75 th yang mengalami masalah kesulitan ereksi. Untuk Indonesia jumlahnya diperkirakan sekitar 52 % pria mengalami masalah seksual tersebut dan dari jumlah tersebut hanya 8 % saja yang terdiagnosa kemudian 60 % nya saja yang mengikuti terapi untuk menangani masalah seksualnya”, demikian dijelaskan oleh Dr. Nugroho Setiawan, MS, SpAnd pada acara seminar mengenai penyakit kardiovaskuler yang dapat mengakibatkan disfungsi ereksi. Acara tersebut diadakan di Hotel Ritz Carlton Jakarta pada tanggal 19 Februari 2009 kemarin, pembicara lain yang juga hadir saat acara adalah Dr. Santoso Karo Karo, MPH, SpJP (K) & Dr. P. Tedjasukmana, SpJP (K).
seminar disfungsi ereksi
Kiri-kanan : Dr. Santoso Karo Karo, MPH, SpJP (K); Dr. P. Tedjasukmana, SpJP (K); Dr. Nugroho Setiawan, MS, SpAnd & moderator

Faktor yang menyebabkankenapa banyak kasus disfungsi ereksi tidak terdeteksi adalah karena adanya beberapa persepsi yang salah dari kaum pria mengenai disfungsi ereksi itu sendiri, seperti :
button Disfungsi ereksi terjadi karena masalah psikologis saja.
button Dengan bertambahnya usia, maka wajar saja bila mengalami disfungsi ereksi.
button Disfungsi ereksi adalah masalah pribadi, jadi sebaiknya jangan diceritakan ke orang luar termasuk dokter.
button Hal-hal yang menyangkut masalah seksual masih dianggap tabu untuk dibicarakan.
button Adanya penghalang dari segi psikologis yaitu rasa malu untuk mencari pertolongan.
button Adanya penghalang dari segi sosial-budaya yaitu lebih mempercayai bentuk pengobatan mistis/tradisional/alternatif untuk menangani masalah disfungsi ereksi.

Pengobatan untuk mendapatkan kehidupan seksual yang normal sangat penting bagi penderita disfungsi ereksi. Hal ini berarti bukan saja mencari pengobatan supaya ereksi dapat berlangsung lama & memuaskan tetapi juga dengan cara mengobati penyakit-penyakit lain yang dapat menyebabkan masalah disfungsi ereksi tersebut. Menurut WHO sendiri salah satu hak dasar bagi manusia adalah untuk mendapatkan kesehatan seksual, termasuk didalamnya adalah terbebas dari kelainan organ ataupun penyakit yang dapat menganggu fungsi seksual dan reproduksi. Jadi bila anda mengalami masalah disfungsi seksual jangan ragu lagi untuk mencari pertolongan dengan berkonsultasi ke dokter.

 

 

Obat Khusus Pria Efektif dan Efisien