Bekti-medicastore.com
28-04-2010

Ancaman Penyakit Meningitis Terhadap Anak-anak

Penyakit meningitis merupakan ancaman terhadap anak-anak karena dapat menyebabkan kematian pada penderitanya sampai angka 50 % dan apabila dapat sembuh, sering terjadi gejala sisa dari penyakit meningitis tersebut yaitu berupa lumpuh, tuli, epilepsi serta retardasi mental. Demikian yang dipaparkan oleh Dr. Hardiono Pusponegoro, Sp.A(K), Ahli Neurologi Anak Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM dan Dr. Soedjatmiko, Sp.A(K), Msi., Ahli Tumbuh Kembang Anak dari Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM pada acara Memperingati Hari Meningitis Sedunia, yang berlangsung di Club XXI Jakarta, tanggal 22 April 2010.



Ki-ka : Lutfhi Mardiansyah, Presiden Direktur PT Pfizer Indonesia; Dr. Hardiono Pusponegoro, Sp.A(K), Staf Divisi Syaraf Anak Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM; Helena Rahayu, Marketing Direktur PT Pfizer Indonesia, dan Dr. Soedjatmiko, Sp.A(K), Msi., Sekretaris Satgas Imunisasi PP-IDAI bergandengan tangan sebagai simbol kerjasama untuk mencegah penularan penyakit meningitis pada anak.


Penyakit meningitis adalah suatu peradangan dari selaput-selaput otak (meningen). Penyebab penyakit meningitis adalah berbagai macam virus dan bakteri ataupun karena penyakit lain yang memicu terjadinya peradangan pada jaringan tubuh. Meningitis yang disebabkan oleh virus biasanya tidak berbahaya & akan pulih dengan sendirinya, sedangkan meningitis yang disebabkan oleh bakteri atau disebut dengan meningitis bakterialis lebih berbahaya karena dapat mengakibatkan kematian pada 50 % anak yang terkena serta menunjukkan gejala sisa lainnya seperti kelumpuhan, tuli ataupun kurangnya kemampuan belajar apabila anak berhasil sembuh.

Gejala penyakit meningitis tidak spesifik & menyerupai gejala penyakit lain, sehingga terkadang orang tua salah mengira penyakit yang di derita oleh anaknya. Gejala penyakit meningitis antara lain demam & kejang, tampak lemah & pendiam (tidak aktif), gemetar, muntah & enggan menyusui, diare, sesak nafas atau daerah ubun-ubun bayi tampak besar menonjol.


gejala meningitis pada bayi
Gejala penyakit meningitis pada bayi (www.wa.qld.edu.au)


Apabila orang tua melihat anaknya mengalami gejala diatas ataupun demam tidak turun juga walaupun sudah diberi obat penurun panas serta anak tampak lemas, sebaiknya segera membawa sang buah hati ke rumah sakit untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang intensif. Hal ini karena penanganan penyakit meningitis perlu segera dilakukan supaya nyawa anak dapat tertolong, Jika berdasarkan pemeriksaan maka anak positif menderita meningitis, maka pemberian antibiotik secara IV adalah tindakan terbaik untuk menjamin kesembuhan serta menghindari atau mengurangi resiko komplikasi.

Penularan penyakit meningitis terutama yang disebabkan oleh beberapa jenis bakteri dapat melalui pertukaran pernafasan & sekresi tenggorokan (seperti batuk & mencium), walaupun tidak semenular penyakit seperti influenza. Penyakit meningitis juga tidak disebar dengan kontak secara kebetulan seperti misalnya berada di area terbuka dimana seseorang dengan meningitis pernah ada disitu. Penyakit ini juga lebih rentan untuk diderita olah bayi < 2 tahun ataupun lansia > 65 tahun, karena mereka biasanya mempunyai daya tahan tubuh yang lebih rendah dibandingkan yang lainnya.

Untungnya saat ini telah tersedia vaksinasi meningitis yang dapat mencegah terkena penyakit meningitis. Vaksin yang telah dikenal di Indonesia sebagai pencegahan terhadap penyakit meningitis antara lain : Haemophilus influenza type B (Hib) serta Pneumococcal conjugate vaccine (PCV7). Pemberian vaksin meningitis sendiri mulai dapat diberikan sejak bayi berusia 2 bulan serta diberikan berbarengan dengan pemberian vaksinasi lainya. Untuk informasi lebih jelas mengenai vaksin meningitis ini dapat menghubungi dokter anak terdekat.