Scientific Medicastore
13-11-2006

Seminar IKCC: Gagal Ginjal & Disfungsi Seksual

Di Jakarta, Sabtu, 11 November 2006 lalu, medicastore.com diundang untuk meliput seminar rutin yang diadakan oleh IKCC (Indonesia Kidney Care Club) di Convention Room PT Bintang Toedjoe.

IKCC atau Klub Sayang Ginjal Indonesia merupakan suatu organisasi non profit dan independen yang terdiri dari pasien-pasien yang menderita gangguan ginjal dan masyarakat yang sadar terhadap kesehatan ginjal. Dalam wadah IKCC ini, para pasien dan masyarakat “sharing” informasi dan edukasi mengenai ginjal untuk mencapai kualitas hidup yang lebih baik.

Organisasi yang berdiri sejak 5 Mei 2004 ini mewadahi seluruh masyarakat Indonesia yang peduli pada kesehatan ginjal. Bahkan IKCC sudah memiliki kekuatan hukum berdasarkan akta notaris tanggal 18 Oktober 2004. Sampai saat ini, IKCC sudah memiliki anggota lebih dari 300 orang dan terus bertambah.

Topik yang diangkat pada seminar IKCC kali ini adalah Gagal Ginjal & Disfungsi Sexual. Sebagai pembicara, Dr W. M. Roan, DPM, SpKJ(K) dari RS Siloam Kebon Jeruk.

Berikut ini hasil liputannya:

Gagal Ginjal & Dampaknya

Penyakit gagal ginjal (renal failure) terbagi menjadi dua yakni akut dan kronik. Gagal ginjal akut adalah gangguan fungsi ginjal yang berakibat ternjadi akumulasi pembuangan zat yang mengandung nitrogen dalam tubuh. Angka kematiannya tinggi sehingga tidak sempat untuk mempunyai gangguan pada fungsi lain seperti fungsi seksual.

Sedangkan gagal ginjal kronik, penyakit ini berjalan lambat tapi progresif, yang dapat disebabkan oleh glomerulonefritis, diabetes melitus, hipertensi dan penyakit ginjal polikistik. Toksin terbentuk dari metabolisme protein dan asam amino seperti ureum, guanidin, kreatinin, kreatin, triptofan, tirosin, fenilalanin, dsb.

Penyakit gagal ginjal mengakibatkan terjadinya gangguan-gangguan pada tubuh seperti:

  1. Gangguan cairan & elektrolit tubuh antara lain: volume air bertambah/berkurang, hiper/hipo-natremia, hiper/hipo-kalemia, asidosis metabolik, hiper/hipo-fosfatemia, hipokalsemia.

  2. Gangguan endokrin antara lain: osteodistrofi, hiperparatiroidisma, intoleransi karbohidrat, hiperurikemia, hipoertemia, hipertrigliseridemia, malnutrisi kalori protein, hambatan tumbuh kembang, infertilitas & disfungsi sexual, amenorea.

  3. Gangguan neuromuskular antara lain: mudah lelah/lesu, gangguan tidur, nyeri kepala, gangguan semangat, kantuk, asterixis (momentary loss of normal limb position), iritabilitas muskular, neuropati perifer, kejang, koma.

  4. Gangguan kardiovaskular & paru antara lain: hipertensi arterial, gagal jantung kongestif & edema paru, kardiomiopati, paru uremik, aterosklerosis dipercepat, hipotensi & aritmia.

  5. Gangguan dermatologik/kulit antara lain: pucat, hiperpigmentasi, pruritus (gatal), ekimosis (perdarahan), uremic frost (keropeng karena uremia).

  6. Gangguan gastro-intestinal antara lain: anorexia, mual & muntah, napas berbau uremik, gastroenteritis, tukak lambung, perdarahan gastrointestinal, hepatitis, asites (penumpukan cairan dalam perut), peritonitis.

  7. Gangguan pada darah & imunologik antara lain: anemia, limfositemia, mudah perdarahan, mudah terinfeksi, pembesaran limpa, leukopenia.

Sel sperma & sel telur

Pada laki-laki, hormon kelamin yang berperan adalah testosteron, sedangkan pada wanita yang berperan adalah estrogen & progesteron.

Normalnya, air mani laki-laki mengandung 60-200 juta sel sperma/ml dimana 75% sel sperma harus normal dalam bentuk & gerak. Bentuk sel sperma yang normal adalah memiliki satu kepala (baik lonjong maupun lancip) dan memiliki satu ekor panjang. Bentuk ini akan mempengaruhi gerakan sel sperma saat “sprint” menuju sel telur.

Sedangkan sel telur yang diproduksi hanya satu dalam setiap bulan (28 hari) dikeluarkan dari indung telur kanan & kiri saling berganti. Sel telur ini siap untuk ditembus oleh satu sel sperma kemudian dinding sel telur akan menebal untuk menghalangi sel sperma lain yang masuk.

Disfungsi Seksual

Disfungsi seksual adalah gangguan yang terjadi pada:

  • Hasrat/kepingin (desire, apetite)
  • Gairah (excitement, arousal dis)
  • Orgasma (orgasmic disorder) misal anorgasmia, ejakulasi prekox, ejakulasi tarda
  • Nyeri (sexual pain disorder) misal dispareunia, vaginismus
Beberapa penyebab disfungsi seksual, yaitu:
  1. Gangguan organobiologik tubuh: diabetes melitus, gagal ginjal (uremia), cedera pada otak, tumor otak, cedera pada sumsum tulang belakang, penyakit lokal di alat kelamin, obat penenang & antidepresi, orang kasim, operasi prostat, kurang gizi, darah, usia lanjut
  2. Psikologik: hambatan moral, naif soal seks, cemas, konflik interpersonal, konflik intrapsikik, sebab multipel.
Aneka disfungsi seksual pada pria, yakni:
  • Hiposeksualitas, hasrat kurang
  • Impotensi, tak mampu ereksi
  • Ejakulasi dini, tak tahan lama
  • Ejakulasi lambat, sulit ejakulasi
  • Anorgasmi, tak dapat orgasma
  • Hiperseksualitas, satyriasis
  • Parafilia, homo, dll.
Aneka disfungsi seksual pada wanita, yakni:
  • Hiposeksualitas, hasrat kurang
  • Frigiditas, dingin
  • Fobia seksualis, takut & muak
  • Vaginismus, tegang/menjerit
  • Dispareunia, nyeri saat sanggama
  • Anorgasmia
  • Hiperseksualias, nimfomania
Terapi Disfungsi Seksual

Sakit yang diderita secara fisik dapat mempengaruhi jiwa pasien secara psikis. Di samping itu, kerja ginjal yang terganggu mengakibatkan racun di dalam darah yaitu urea (uremia) yang kemudian masuk ke otak dan menyebabkan halusinasi. Kadang obat penenang yang diberikan tidak cukup sehingga diperlukan seorang psikiater.

“Pasien gagal ginjal memiliki dampak psikologis, salah satunya terhadap seksual,” ungkap Dr W. M. Roan. Selain tubuh dalam keadaan sakit dan penyakit yang diderita, kecemasan dan depresi dapat mengakibatkan gangguan gairah seksual dan orgasme. Terapi yang bisa dilakukan untuk disfungsi seksual, antara lain:

  • penyangga
  • vakum, suction pump
  • baloon di korpus kavernosum
  • obat: sildenafil (Viagra), tadalafil (Cialis), vardenafil (Levitra)

“Obat kuat” ini diklaim oleh principal, hanya bekerja secara lokal dalam kasus disfungsi ereksi. Meskipun demikian, penggunaan obat kuat harus berhati-hati karena dapat membahayakan bagi penderita jantung karena dapat meningkatkan tekanan darah.

Untuk undangan liputan seminar dan kegiatan lainnya kirim ke redaksi kami di fax. 021-7397069 atau redaksi@medicastore