Bekti-medicastore.com
17-12-2009

Bercermin Lebih Dalam - Pencegahan dan Penanganan Kanker Leher Rahim dan Osteoporosis

Seringkali wanita bercermin sekedar untuk mengamati kecantikan fisik. Namun pernahkah wanita ”bercermin” untuk mengamati kecantikan fisik yang lebih dalam, yakni kesehatan?. Terinspirasi oleh hal ini, maka Laboratorium Klinik Prodia menggelar roadshow woman’s health seminar di 17 kota dengan Jakarta sebagai kota terakhirnya. Tema acara seminar tersebut adalah Bercermin Lebih Dalam” Pencegahan dan penanganan Kanker Leher Rahim dan Osteoporosis. Dua topik utama yang dibahas dalam seminar ini adalah kanker leher rahim dan osteoporosis, hal ini karena 2 penyakit tersebut merupakan penyakit yang sering menyerang kaum wanita. Acara seminar yang berlangsung di Prodia Tower, Jakarta pada hari Sabtu, 12 Desember 2009 kemarin tersebut dihadiri oleh narasumber dr. M. Syarief Darmasetiawan, SpOG-KFER selaku Staff Departemen Obstetri dan Ginekologi RSPAD Gatot Soebroto serta dr. Dwiana Ocvianty, SpOG(K) selaku Staff Pengajar Departemen Obstetri dan Ginekologi FKUI, Serta nara sumber dari PRODIA yaitu Yati Sumiyati, MSi, Apt.

PC120297
kiri - kanan : Moderator; Yati Sumiyati, M.Kes, Apt; dr. Dwiana Ocvianty, SpOG (K)


Pada sesi pertama, dr. M. Syarief Darmasetiawan, SpOG-KFER, membahas tuntas tentang osteoporosis atau pengeroposan tulang. Penyakit osteoporosis ini sendiri berjalan menyerupai kejadian stroke, terjadi secara perlahan sehingga si penderita pada awalnya tidak atau belum merasakan keluhan/gejala. Orang baru akan menyadari terkena osteoporosis ketika merasakan nyeri sendi/tulang yang tak kunjung sembuh atau tiba-tiba mengalami kejadian patah tulang hanya karena benturan ringan. Penderita sendiri biasanya akan mengalami penderitaan menahun yang dapat membebani diri sendiri, keluarga ataupun masyarakat. Melalui seminar ini diharapakan masyarakat dapat lebih memahami seluk-beluk mengenai osteoporosis sehingga dapat dilakukan upaya pencegahan secara berkesinambungan sebagai bagian dari aktivitas sehari-hari. Pesan dari dr. Syarief sendiri adalah “Jangan sampai lalai untuk mencegah osteoporosis karena akan menuai patah tulang dan derita di usia lanjut”. Di Prodia sendiri saat ini telah tersedia pemeriksaan dari sampel darah untuk mendeteksi risiko terjadinya osteoporosis yaitu melalui pemeriksaan N-Mid Osteocalcin dan CTx.

Kemudian pada sesi kedua, dr.Dwiana Ocvianty, SpOG(K), mengungkapkan pentingnya skrining atau deteksi dini kanker leher rahim bagi wanita yang sudah pernah melakukan kontak seksual. Penyebab kanker leher rahim ini adalah Human Papilloma Virus (HPV) dan menurut Badan Kesehatan Dunia atau WHO, kanker leher rahim ini menempati urutan ke-2 sebagai kanker yang paling sering menjangkiti wanita dengan diperkirakan 1/3 dari wanita yang didiagnosis penyakit ini akan meninggal. Di Indonesia sendiri, kanker leher rahim adalah kanker penyebab kematian terbanyak pada wanita Indonesia. Walaupun demikian kanker leher rahim ini dapat disembuhkan dengan tuntas bila ditemukan pada stadium dini atau bahkan dicegah melalui pemberian vaksinasi HPV. Yati Sumiyati, MSi, Apt dari Prodia melengkapi informasi tentang teknik pemeriksaan baru untuk skrining kanker leher rahim yaitu melalui pemeriksaan Sitologi Serviks Berbasis Cairan (SSBC) dan pemeriksaan HPV DNA. Skrining kanker leher rahim sendiri dianjurkan untuk dilakukan bagi setiap wanita yang sudah pernah melakukan kontak seksual. Untuk Wanita yang berusia < 21 tahun maka pap test dilakukan 3 tahun setelah hubungan seksual pertama terjadi, dan kemudian dianjurkan untuk dilakukan secara rutin setiap setahun sekali. Sedangkan bagi wanita yang berusia 21-30 tahun skrining kanker leher rahim serta pap test dianjurkan untuk dilakukan setiap setahun sekali atau sesuai dengan saran dokter jika terdapat hasil yang tidak normal. Sementara bagi wanita yang berusia > 30 tahun dianjurkan untuk melakukan skrining pap test bersama dengan pemeriksaan HPV DNA. Saat seminar dibahas pula upaya pencegahan kanker leher rahim yaitu dengan vaksinasi HPV dan pola hidup sehat.

Kesehatan merupakan harta yang tak terkira bagi manusia, oleh karena itu sudah sewajarnya lah kita harus selalu berusaha untuk menjaganya, baik melalui pola hidup yang sehat ataupun dengan cara melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin.