Bekti-medicastore.com
11-12-2014

Herpes Zoster Bisa Menimbulkan Komplikasi pada Mata

Herpes zoster bisa terjadi pada daerah di sekitar mata, yang disebut juga dengan herpes zoster oftalmika (HZO). HZO ini sendiri merupakan reaktivasi dari virus herpes zoster pada orang yang pernah mengalami cacar air sebelumnya. Kelompok lansia merupakan kelompok yang beresiko mengalami re-aktivasi  virus herpes zoster ini & bahkan seringkali disertai dengan komplikasi yang lebih berat. Hal ini karena pada lansia terjadi penurunan kekebalan imunitas (immunosenescence) sehingga virus herpes yang telah tertidur dalam tubuh, rentan untuk aktif & menginfeksi tubuh kembali. Demikian hal tersebut dijelaskan dalam acara seminar media tentang bahaya herpes zoster pada mata, yang berlangsung tanggal 10 Desember 2014 Kemarin di Jakarta.

Seminar-herpes pada mata

Menurut dr. Lukman Edwar, SpM (K), Selain faktor immunosenescence pada usia lanjut, faktor lain yang bisa berperan pada kejadian HZO adalah faktor turunnya kekebalan tubuh pasien akibat penyakit kronis seperti misalnya TBC atau pada penderita penyakit imunodefisiensi misalnya HIV. Gejala HZO biasanya diawali secara akut, timbul benjolan-benjolan kecil yang berisi cairan (vesikel) di sekitar mata satu sisi dan terkadang disertai demam, sakit kepala dan nyeri pada sisi yang terlibat. Benjolan kecil tersebut dapat membesar dan berubah menjadi keropeng (krusta) dan akan hilang sendiri dalam waktu 2-6 minggu.

 “Gambaran klinis yang dapat terjadi pada mata adalah bengkaknya kelopak mata karena peradangan (blefaritis), mata bisa terlihat merah dan berair bila melibatkan konjungtiva, pasien akan merasakan rasa silau serta akan terjadi gangguan penglihatan jika selaput bening mata (kornea) juga terlibat. Sangat jarang terjadi HZO mengenai jaringan di dalam mata, namun apabila terjadi, harus segera mendapatkan pertolongan dokter mata. Dalam keadaan yang ringan, gejala sisa dari keterlibatan kelopak dan konjungtiva adalah rasa tidak nyaman di mata, berair, mengganjal/berpasir. Apabila HZO melibatkan kornea (infeksi kornea/keratitis) dapat menimbulkan gejala sisa berupa parut yang berwarna putih sehingga pasien akan mengeluh silau atau ganggauan penglihatan. Kebanyakan HZO dapat sembuh dan tidak meninggalkan gejala sisa bila diberikan terapi antivirus yang adekuat dan tepat waktu, namun karena HZO lebih sering terjadi pada orang tua, dimana proses pemulihan sudah menurun, sehingga sebanyak 50-72% pasien di AS mengalami gangguan mata berkelanjutan bahkan sampai hilangnya penglihatan”, tambah dr. Lukman.

Lebih lanjut beliau juga menjelaskan, “Penanganan segera bila Herpes Zoster melibatkan mata adalah meminta pertolongan dokter spesialis mata. Dokter spesialis mata dapat bekerja sama dengan beberapa spesialis lainnya, seperti spesialis kulit, penyakit dalam atau bila diperlukan spesialis anestesi (klinik nyeri) jika ada rasa nyeri yang menetap di daerah sekitar mata atau kepala pada sisi yang terlibat. Pemberian antivirus sangatlah diperlukan dalam keadaan akut untuk mengurangi gejala klinis ataupun gejala sisa. Pemberian terapi tambahan, dapat berupa tetes mata atau salep mata sangat tergantung dengan klinis yang melibatkan mata. Pasien lanjut usia diangap sebagai faktor risiko untuk terjadinya HZO”.