nita-medicastore.com
12-02-2008

Optimalkan Kecerdasan Anak dengan Gangliosida

Setiap orang tua tentu ingin melihat buah hatinya tumbuh menjadi anak yang cerdas. Namun persepsi masyarakat tentang kecerdasan masih terbatas pada cerdas secara akademis saja. Padahal, masih banyak potensi kecerdasan lain yang mungkin dimiliki oleh anak anda, seperti kemampuan bercerita dan merangkai kalimat (kecerdasan verbal) atau kemampuan menyanyi dan bermain musik.

Hal ini diungkapkan oleh Dr. Soedjatmiko, SpA(K), MSi, pakar tumbuh kembang anak, dalam media edukasi di Hotel Le Meridien Jakarta, 11 Februari 2008 lalu. Kecerdasan seorang anak diperoleh dengan cara belajar dari lingkungan, yakni dengan melihat, mendengar, merasakan, mengingat, meniru, mengulang dan membiasakan. Proses kecerdasan ini dimulai sejak anak berada di dalam kandungan.

Perkembangan kecerdasan, kreativitas dan perilaku anak tergantung dari kualitas fungsi otak. Sementara itu, kualitas fungsi otak sendiri tergantung oleh banyaknya sel otak, banyaknya percabangan sel otak, kuantitas/kualitas sinaps (hubungan antar sel otak) dimana semakin banyak sinaps maka semakin kompleks kemampuan otak, banyaknya neurotransmitter (zat yang mengaktifkan sinaps) dan kualitas mielinisasi.

Lebih jauh dokter spesialis anak dari FKUI ini menambahkan, “Di samping nutrisi, stimulasi juga memainkan peranan yang penting dalam tumbuh kembang bayi dan balita. Orang tua diharapkan dapat menstimulasi anak dengan kasih sayang, berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya dengan bermain, berolah raga, dan beraktivitas kreatif lainnya agar membantu perkembangan otak anak.”

Kiri ke kanan: Dr. Paul McJarrow, PhD; dr. Tria Rosemiarti (Fonterra);
Eugenia Siahaan (moderator); dan Dr. Soedjatmiko, SpA(K), MSi


Belum Semua Sel Otak Bayi Saling Terhubung

Pada saat dilahirkan, setiap bayi memiliki sekitar 10 milyar sel otak. Namun belum semua sel-sel otak bayi saling terhubung. Optimalisasi hubungan antar sel otak bayi dan balita sangat penting untuk dilakukan sejak dini agar proses konstruksi otak berjalan lebih optimal. Hubungan antar sel yang semakin kuat akan membuat ‘peta otak’ saling terjalin dan tersebar sehingga kemampuan bayi untuk belajar dan mengingat akan semakin baik.

Otak yang sedang berkembang, dapat dianalogikan seperti jalan tol yang terus berubah dan berevolusi seiring dengan pemakaiannya. Jalan yang jarang dilalui mungkin akan ditinggalkan atau ditutup. Sementara jalan yang ramai makin diperluas dan rute-rute baru akan ditambah.

“Otak mengalami masa konstruksi semenjak janin hingga dekade pertama masa kanak-kanak. Selama masa konstruksi inilah lebih banyak sel-sel syaraf terbentuk dan dipakai. Kekuatan dan jumlah hubungan baru antar sel syaraf tersebut menjadi dasar memori pada manusia” papar Dr. Paul McJarrow, PhD, Senior Research Scientist, Palmerston North, New Zealand yang juga hadir sebagai pembicara.

Pakar yang memperoleh gelar PhD dalam bidang biokimia dari Otagon University, Dunedin, New Zealand ini menambahkan, “Upaya untuk mengoptimalkan hubungan antar sel tersebut dapat dilakukan melalui pemberian nutrisi untuk otak dan stimulasi dari lingkungan sekitar. Salah satu nutrisi penting yang dibutuhkan otak adalah gangliosida. Gangliosida dibutuhkan untuk pembentukan memori dan fungsi umum otak besar, pertumbuhan dan pembentukan sel syaraf serta sebagai modulator, yang melakukan transmisi informasi dan menyimpan data.”

Gangliosida Terdapat dalam ASI

Konsentrasi gangliosida yang tertinggi ditemukan di area abu-abu otak, yaitu pada otak besar dan cerebral cortex, yang merupakan area penting untuk pembentukan memori. Selanjutnya, gangliosida umumnya ditemukan di sel membran sel-sel syaraf dan terpusat pada bagian akhir sel-sel syaraf, di persimpangan sinaps sehingga gangliosida dipastikan memiliki peranan.

Gangliosida terkait dengan pertumbuhan sel syaraf dan terlibat pada neuritogenesis (perkembangan sel syaraf) serta pembentukan sinaps. Gangliosida secara alami terdapat pada ASI dan dapat membantu kemampuan belajar dan penyimpanan memori.

Gangliosida terlihat berperan penting saat perkembangan sel syaraf, saat pembentukan sinaps dan dendrit. Oleh karena itu, dianjurkan kepada para orang tua untuk memberikan ASI bagi bayinya. Gangliosida juga dapat diperoleh dari nutrisi yang mengandung gangliosida seperti susu. Orang tua dapat memberikan makanan tambahan yang mengandung gangliosida seperti susu bagi anak berusia di atas 1 tahun. Semakin banyak proses syaraf yang terhubung, maka akan semakin baik proses belajar seorang anak.

Untuk undangan liputan seminar dan kegiatan lain kirim ke redaksi kami di fax. 021-7397069 atau redaksi@medicastore.